Festival Shan-shan
dikenal juga sebagai Kasa-Odori (Tari payung) dan Te-Odori (tarian tangan).
Setiap pertengahan tahun di tanggal 13-15 Agustus, Kota
Tottori akan menyelenggarakan Festival Shan-shan yang merupakan salah satu
festival terbesar di Kota Tottori.
Festival Shan-shan dikenal juga sebagai Kasa-Odori (Tari
payung) dan Te-Odori (tarian tangan).
Menurut legenda di
Kokufu, Pada Zaman Edo (1603-1867) selama musim kemarau, seorang pria tua
bernama Gorosaku menari dengan payung dan berdoa kepada dewa untuk mendatangkan
hujan. Gorosaku menari dengan payung sampai ia meninggal, lalu turun hujan dan
kemarau pun berakhir.
Acara ini merupakan sebuah ritual
menyambut hujan. Pada malam hari terdapat kembang api di sekitar Sungai
Tottori. Anda bisa menikmati keindahan kembang api dengan memakai pakaian
tradisional musim panas sambil menyantap makanan dan minuman khas Kota Tottori.
Apabila Jalaners datang ke Jepang pada
saat musim panas, sempatkan untuk menyaksikan Festival Shan-shan ini. Pastinya
liburan Jalaners akan berbeda dari yang lain dan akan menjadi pengalaman yang
tak terlupakan.
Acara ini merupakan sebuah ritual
menyambut hujan. Pada malam hari terdapat kembang api di sekitar Sungai
Tottori. Anda bisa menikmati keindahan kembang api dengan memakai pakaian
tradisional musim panas sambil menyantap makanan dan minuman khas Kota Tottori.
Apabila Jalaners datang ke Jepang pada
saat musim panas, sempatkan untuk menyaksikan Festival Shan-shan ini. Pastinya
liburan Jalaners akan berbeda dari yang lain dan akan menjadi pengalaman yang
tak terlupakan.
Kasa-odori sangat populer di bagian timur Prefektur
Tottori. Menurut legenda di Kokufu, pada periode Edo (1603–1867) selama musim
kemarau, seorang lelaki tua bernama Gorosaku menari dengan payung untuk dewa
desa berdoa memohon hujan. Gorosaku menari dengan payung sampai dia mati, dan
kekeringan berakhir. Hari-hari ini, tarian tersebut ditampilkan dengan payung
kertas berhias dan pedang Jepang, yang mewakili budaya lokal Tottori yang indah
namun gagah